Kamis, 15 Oktober 2009

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA (Tugas 2)

DASAR TEORI

1. Motor Induksi
Pada motor induksi arus rotor bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar yang dihasilkan oleh stator.

2. Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen
dasar yaitu stator dan rotor, bagian
rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara
yang sempit dengan jarak antara 0,4 mm
sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa
berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam
yaitu rotor belitan adalah tipe motor
induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang
sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai yaitu tipe motor induksi dimana
konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam
yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor
motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh
cincin sehingga membuat batangan logam terhubung
singkat dengan batangan logam yang lain.

3. Beban Motor Induksi Tiga Fasa
Dalam melaksanakan pengujian pengereman
dinamik digunakan dinamometer DC (generator-motor
arus searah) sebagai beban motor induksi.
Dinamometer DC dalam percobaan berfungsi
untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik.

4. Pengereman pada Motor listrik
Pengereman secara elektrik, torsi
pengereman dihasilkan berdasarkan nilai arus
injeksi yang diberikan pada belitan stator.
Pada pengereman secara elektrik energi
putaran rotor diubah menjadi energi elektrik yang
kemudian dikembalikan ke suplai daya, atau
dengan memberikan suatu medan magnet stasioner
pada stator sehingga putaran rotor akan berkurang
dengan sendirinya, pengereman secara elektrik
lebih halus dan tidak ada hentakan yang terjadi.
Pengereman secara elektrik tidak dapat
menghasilkan torsi untuk menahan beban dalam
keadaan sudah berhenti dan membutuhkan sumber
energi listrik untuk mengoperasikannya.

5. Pengereman Dinamik
Pengereman dinamik digunakan untuk
menghentikan putaran rotor motor induksi.
Tegangan pada stator diubah dari sumber tegangan
AC menjadi tegangan DC dalam waktu yang
sangat singkat. Arus searah yang diinjeksikan pada
kumparan stator akan mengembangkan medan
stasioner untuk menurunkan tegangan pada rotor.
Medan magnet akan berputar dengan kecepatan
yang sama dengan rotor tetapi dengan arah yang
berlawanan untuk menjadikan stasioner terhadap stator.
Interaksi medan resultan dan gerak gaya magnet rotor
akan mengembangkan torsi yang berlawanan dengan
torsi motor sehingga pengereman terjadi.

6. Penyearah Penuh Satu Fasa
Penyearah yang dipakai pada alat ini adalah
penyearah gelombang penuh dengan menggunakan
transformator step down dan mempunyai keluaran
tegangan DC positif.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Eugene C. Lister, Ir. Drs. Hanapi Gunawan, Mesin
Dan Rangkaian Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.

[2] Fizgerald, Kingsley, Umans, Mesin - Mesin Listrik,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997.

[3] Harten, P. Van, Instalasi Listrik Arus Kuat 3,
CV. Trimitra Mandiri, Jakarta, 1978.

[4] I J Nagrath, D P kothari, Electric Machines, Tata
McGraw-Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi, 1985.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar