I. PENDAHULUAN
Beban sistem tenaga listrik merupakan
pemakaian tenaga listrik dari para pelanggan listrik.
Oleh karenanya besar kecilnya beban beserta
perubahannya tergantung kepada kebutuhan para
pelanggan akan tenaga listrik.Pengaturan pembangkitan pada umumnya
didasarkan pada biaya bahan bakar per kilowattjam
yang digunakan oleh mesin pemmbangkit energi
listrik, sebab biaya bahan bakar merupakan biaya
terbesar dalam pembangkitan energi listrik. Oleh
karenanya diperlukan suatu cara untuk menghitung
biaya bahan bakar yang diperlukan dalam
pengoperasian sistem tenaga listrik untuk kurun
waktu tertentu.Unit-unit pembangkit
diurut menurut urutan prioritas mulai dari yang
termurah biaya bahan bakarnya, dipartisipasikan
dalam memenuhi beban sistem.
II. PENGATURAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
Pengaturan pemakaian energi listrik pada
dasarnya adalah suatu kegiatan masyarakat pelanggan
listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan
tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun
waktunya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
pelanggan itu sendiri, perusahaan listrik, maupun
masyarakat pengguna tenaga listrik pada umumnya.
A. Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik
bagi perusahaan listrik adalah :
1. Dapat mengurangi biaya bahan bakar, biaya
operasi dan biaya pemeliharaan.
2. Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik
dan jaringan listrik dalam rangka memenuhi
pertumbuhan permintaan tenaga listrik.
3. Dapat tetap menjaga ketersediaan pasokan tenaga
listrik, karena kapasitas yang mampu melayani
permintaan tenaga listrik dapat dihemat.
B. Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik
bagi pengguna tenaga listrik adalah :
1. Dapat menghindari pemadaman bergilir yang
dikarenakan ketidakmampuan pusat listrik untuk
mensuplai tenaga listrik sesuai permintaan. Hal
ini terjadi pada saat permintaan tenaga listrik
secara bersamaan pada waktu tertentu yang
sering disebut sebagai waktu beban puncak.
2. Dapat menghemat sumber daya alam, dimana
bahan bakar yang diproduksi dari alam dan tidak
dapat diperbaharui dapat dihemat.
3. Dapat memberikan kesempatan penyediaan tenaga
listrik bagi masyarakat yang belum menikmati
tenaga listrik. Sebab dengan pengurangan
pemakaian tenaga listrik, berarti ada sisa
kapasitas tersedia yang dapat disalurkan ke
masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik.
C. Sasaran pengaturan pemakaian energi listrik
adalah :
1. Konservasi energi, adalah program untuk
menurunkan/menghemat pemakaian tenaga
listrik.
2. Pemangkasan beban puncak, adalah program
untuk mengurangi beban pada waktu beban
puncak. Hal ini pada umumnya dilakukan
untuk memperbaiki sistem
pasokan/penyaluran tenaga listrik dengan
pemadaman atau pengurangan beban untuk
pengguna tenaga listrik bukan industri.
3. Pengalihan beban, adalah program untuk
menggeser beban dari waktu beban puncak
(WBP) ke luar waktu beban puncak (LWBP),
sehingga diperoleh pembebanan pada saat LWBP
meningkat. Dengan demikian akan diperoleh
penghematan pemakaian bahan bakar, karena
pendukung beban dasar adalah pembangkit yang
menggunakan bahan bakar lebih murah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amrullah M, MA. Tarif Listrik yang
Mengacu pada Efisiensi Sumber Daya Nasional
serta Metodologi Peramalan Kebutuhan Listrik. PT
PLN (Persero). Jakarta, 1993.
[2] Annonymous. Penyusunan Prakiraan
Kebutuhan Listrik. Dinas Penelitian Kebutuhan
Listrik. PT PLN (Persero). Jakarta, 1996.
[3] Annonymous. Teknik Penghematan Energi
pada Rumah Tangga dan Bangunan Gedung.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2002.
[4] Culp, A.W. Prinsip Konversi Energi.
Erlangga, Jakarta, 1996.
[5] Djiteng, M. Operasi Sistem Tenaga Listrik.
Balai Penerbit & Humas ISTN, Jakarta, 1990.
[6] Gonen, T. Modern Power System Analysis.
McGraw-Hill Book Co, Sacramento California, 1987
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar