Selasa, 29 Desember 2009

Tugas Ringkasan 12 ( Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013 )

Piezoelektrik Sensor

Prinsip Kerja

Piezoelektrisitas adalah kemampuan dari suatu benda (pada umumnya kristal dan keramik) untuk menghasilkan potensial listrik sebagai response terhadap tekanan mekanik yang diberikan. Efek piezoelektrik adalah suatu efek yang reversible, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect). Efek piezoelektrik langsung adalah produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik. Sedangkan efek piezoelektrik balikan adalah produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik, contohnya adalah kristal lead zirconate titanate yang akan mengalami perubahan dimensi sampai maksimal 0.1 % jika diberi tegangan listrik.

Pada sebuah kristal piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan listrik negatif adalah terpisah, namun tersebar secara simetris. Sehingga secara keseluruhan kristal bersifat netral.

Gambar 1. Penampang penyebaran muatan listrik dari kristal piezoelektrik.

Masing-masing sisi membentuk kutub listrik. Dan ketika suatu tekanan mekanik diterima oleh kristal piezoelektrik bentuk simetris dari tiap-tiap muatan listrik tersebut berubah menjadi tidak simetris yang akan menghasilkan tegangan listrik. Sebagai contoh, 1 cm kubik kristal quartz dengan tekanan mekanik sebesar 2000 Newton akan menghasilkan tegangan listrik sebesar 12500 Volt. Berdasarkan arah datangnya tekanan, terdapat tiga operasi yang dapat dilakukan yaitu transverse effect, longitudinal effect, dan shear effect. Berdasarkan teknologi piezoelektrik beberapa besaran fisika dapat diukur, yang paling umum adalah tekanan dan kecepatan. Spesifikasi Piezoelektrisitas adalah efek gabungan dari sifat elektris bahan yaitu Fluks listrik, Permitivitas listrik, Medan listrik. Hukum Hooke.

Penggunaan Piezoelektrik Sensor

Pendeteksian jenis-jenis tekanan dalam bentuk Suara adalah bentuk dasar dari aplikasi sensor misalnya, Piezoelektrik mikropon (gelombang suara akan membengkokkan materi piezoelektrik, kemudian membuat perubahan tegangan listrik) dan Piezoelektrik pickup yang digunakan pada Gitar Listrik. Piezo sensor diletakan pada bagian intrumen yang di kenal sebagai kontak mikropon. Piezoelektrik sensor secara khusus juga digunakan pada frekuensi suara yang tinggi pada Ultrasonic tranducer untuk pencitraan Medis dan juga pada test industri nondestruktif (NDT).

Untuk beberapa teknik sensor, sensor dapat bertindak sebagai sensor dan juga sebagai aktuator, seringkali istilah transducer lebih disukai ketika alat itu memiliki dua kemampuan, namun kebanyakan alat piezoelektrik memiliki dua kemampuan tersebut baik digunakan atau tidak. Ultrasonik transducer contohnya, ia dapat memasukkan gelombang ultra pada dirinya dan juga menerima hasil dari gelombang itu dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik. kebanyakan sensor suara ultrasonik pada alat kesehatan adalah piezoelektrik. Selain yang disebutkan di atas, jenis aplikasi sensor juga termasuk Piezoelektrik elemen yang juga digunakan untuk mendeteksi dan pembangkit gelombang sonar. Piezoelektrik mikrobalance digunakan sebagai sensor bilolog dan kimia yang sangat sensitif. Piezoelektrik terkadang digunakan pada meteran tegangan.

Sistem manajemen mesin pada otomotif juga menggunakan piezoelektrik tranducers untuk mendeteksi adanya letupan, dengan men-sampling getaran blok mesin. Piezoelektrik tranducers juga digunakan pada unit drum elektrik untuk mendeteksi sentuhan stik drum.

Tugas Ringkasan 11 ( Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013 )

FACTS sebagai Teknologi Transmisi Listrik Masa Depan

PENDAHULUAN
Energi Pengoperasian sistim jaringan transmisi daya listrik kini telah memasuki era baru. Dalam tahapan baru ini, transmisi daya listrik tidak hanya akan menjadi lebih terjamin dan lebih terkendali dalam pengaturannya, tetapi juga akan menjadi jauh lebih efisien dalam pemanfaatannya. Peningkatan pesat ke arah pemanfaatan sistim jaringan transmisi listrik secara optimal ini dimungkinkan dengan keberadaan dan semakin dewasanya aplikasi teknologi dibidang elektronika daya pada khususnya dan teknologi semikonduktor pada umumnya. Rata PenuhTeknologi kendali terbaru untuk transmisi daya listrik ini populer dengan sebutan FACTS singkatan dari Flexible AC Transmission System dan pertama kali dikembangkan oleh Electric Power Research Institute (EPRI) di Palo Alto negara bagian California di Amerika Serikat. Pada awal pengembangannya, teknologi FACTS ditujukan untuk menjawab permasalahan dalam peningkatan kapasitas pengaliran daya listrik pada sistim jaringan transmisi dan juga untuk menyediakan peralatan kendali daya listrik yang terpercaya pada jalur transmisi yang diinginkan.
LATAR BELAKANG
Pengendalian sistim daya listrik bolak balik (AC) telah dikenal sebagai hal yang kompleks. Ini disebabkan oleh perubahan secara terus menerus antara medan magnit dan medan listrik. Bergeraknya arus listrik pada satu transmisi tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan tahanan tetapi juga dari induktansi dan kapasitansi di sepanjang transmisi tersebut. Kombinasi dari ketiga hal inilah yang dikenal dengan istilah impedansi. Selain daripada itu, pada jaringan transmisi listrik AC, daya listrik mengalir dari ujung transmisi dengan voltase fasa leading ke ujung yang lain yang bervoltase fasa tertinggal (lagging). Besarnya daya listrik yang mengalir pada suatu transmisi akan bertambah dengan semakin besarnya perbedaan sudut fasa antara kedua voltase tersebut. Konsekuensinya, penambahan aliran daya listrik suatu transmisi dengan demikian dapat dilakukan dengan tiga cara: menaikan voltase, menambah selisih sudut antara dua ujung transmisi atau dengan pengurangan impedansi dari transmisi. Teknologi FACTS inilah yang kemudian dikembangkan dengan salah satu tujuan untuk menyediakan peralatan yang fleksible dalam pengaturan atau pengendalian ketiga parameter aliran daya listrik tersebut. Dengan pengaturan dan pengendalian yang fleksibel ini maka harapan untuk memaksimalkan kapasitas transmisi pada tingkat batas panas (thermal rating) akan terwujud. Untuk menyadari pentingnya batas panas ini, sebagai contoh di Amerika Serikat, untuk transmisi daya listrik pada jaringan transmisi 500kV biasanya diberi batas beban (loading limit) sekitar 1000-2000MW untuk pengoperasian yang aman, walaupun batas panas (thermal rating) dari jaringan transmisi itu sendiri bisa mencapai 3000MW. Selain daripada itu, ada dua hal lain yang juga merupakan permasalahan pada sistim jaringan transmisi listrik bolak balik (AC). Yang pertama adalah keberadaan daya reaktif (reactive power) yang membawa dampak negatif terhadap sistim jaringan transmisi daya listrik. Sebagai contoh, daya reaktif ini dapat mengakibatkan kelebihan beban dan voltage sags pada sistim transmisi. Dengan latar belakang ini pula, maka beberapa alat FACTS dirancang untuk menjawab persoalan daya reaktif ini. Permasalahan transmisi listrik AC berikutnya adalah berhubungan dengan keberadaan sistim listrik AC yang sensitif terhadap hal hal yang dapat mengganggu kestabilan sistim. Sebagai contoh adalah dengan terjadinya subsynchronous resonance (SSR). Pada SSR arus listrik AC yang mengalir pada transmisi mengandung komponen frekuensi rendah yang telah terbukti dapat mengakibatkan kerusakan pada generator misalnya. Ini juga yang menjadi satu alasan dikembangkannya beberapa peralatan FACTS yang dapat difungsikan sebagai pereda (damper) dari komponen frekuensi rendah ini.
FACTS sebagai istilah baru
Pada dasarnya, FACTS adalah kumpulan peralatan yang dibuat dari komponen elektronik solid state untuk pengaturan atau pengendalian transmisi daya listrik secara fleksible. FACTS dalam pengembangannya sangat erat sekali hubungannya dengan pengkajian aplikasi Thyristor untuk elektronika daya. Dengan pemanfaatan peralatan kendali elektronika daya tersebut, maka FACTS akan sangat diminati karena menyediakan banyak kelebihan dibandingkan dengan peralatan kendali mekanik. Keuntungan alat kendali elektronik seperti misalnya waktu reaksi yang berkecepatan tinggi dibandingkan dengan waktu reaksi dari peralatan kendali mekanik. Sebagai gambaran, FACTS dapat mengubah arah atau jalur daya listrik dalam waktu kurang dari satu cycle. Dengan kecepatan reaksi yang tinggi ini berarti FACTS dapat juga menyediakan fungsi lainnya yang tidak mungkin didapatkan pada alat kendali mekanik, seperti misalnya fungsi untuk mengatasi gangguan peralihan (transient disturbance) pada jaringan transmisi.
FACTS dapat memanfaatkan jaringan transmisi daya listrik secara fleksibel pada tingkat yang dekat dengan batas panas (thermal limit) transmisi secara aman dengan menghindari kemungkinan terjadinya kelebihan beban (overloading). Hal ini sangat penting karena akan menambah kapasitas penyediaan daya listrik pada jaringan transmisi yang sama. Dengan demikian, FACTS akan menghemat banyak biaya untuk penambahan penyediaan daya listrik karena menghindari pembangunan jaringan transmisi baru. Keuntungan ekonomi lain dari pengoperasikan jaringan transmisi pada batas panas ini adalah dengan dapat diturunkannya generation reserve margin yang biasanya disediakan untuk keperluan cadangan (backup). Dengan peralatan FACTS, generation reserve margin dapat dikurangi dari 18% menjadi kurang dari 15%. Selisih dari penurunan tersebut tentunya berarti peningkatan efisiensi penggunaan daya listrik yang disediakan oleh generator dan secara bersamaan akan berarti pula penambahan penyediaan kebutuhan daya listrik.

Kesimpulan
Fleksibel adalah merupakan keuntungan utama yang menjadikan FACTS sebagai teknologi baru yang sangat menarik untuk kendali aliran daya listrik pada sistim transmisi. Namun perlu diingat, bahwa yang membuat FACTS menjadi teknologi aliran daya listrik masa depan adalah karena kemampuannya untuk memberikan kemudahan dan kelebihan yang tidak didapatkan dari peralatan aliran daya listrik mekanik. Kemudahan dan kelebihan yang dimaksud mencakup hal peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan transmisi listrik baik itu dari segi pemeliharaan maupun pengoperasian. Dengan FACTS, jaringan transmisi listrik akan lebih terjamin
kestabilannya, lebih aman dari gangguan, dan yang paling penting adalah lebih meningkatnya tingkat efisiensi dari pemakaian jaringan transmisi yang tentunya memberi keuntungan ekonomi karena meningkatnya kapasitas aliran daya listrik tanpa membuat jaringan transmisi baru. Keuntungan ekonomi yang lain juga didapatkan karena FACTS adalah peralatan yang berbasis elektronik sehingga selain reaksinya cepat, juga akan lebih terpercaya dan tahan lama dibandingkan dengan peralatan yang berbasis mekanik.
Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan peralatan FACTS berhubungan dengan penggunaan thyristor jenis GTO yang mana harganya masih lebih mahal dari thyristor jenis biasa. Penelitian dan pengembangan ke arah pembuatan jenis thyristor yang lebih unggul dan murah dari GTO telah berjalan dan menghasilkan jenis thyristor baru yang diberi nama MOS Controlled Thyristor (MCT). Walaupun belum ada peralatan FACTS yang menggunakan MCT, namun sudah dapat diperkirakan bahwa peralatan FACTS generasi berikutnya kemungkinan besar akan mengganti fungsi GTO dengan MCT tersebut.

Daftar Pustaka
1. N.G.Hingorani, High Power Elelctronics, Scientific American, Novembar 1993.
2. R. Nelson, Transmission Power Flow Control, IEEE Transactions on Power Delivery, April 1994. 






Rabu, 23 Desember 2009

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS PERANGKAT TELEMETRI SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) BERBASIS PC (Tugas 13)

Komponen - komponen yang dibutuhkan adalah :

Sensor Suhu LM35
Sensor atau transduser suhu merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi sinyal listrik. Jadi sensor digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu dengan keluaran besaran analog yang pada umumnya berupa tegangan atau arus. Jenis-jenis sensor suhu sangat banyak namun tipe LM35 merupakan jenis yang sangat banyak digunakan karena harganya murah dan jangkau pengukurannya cukup luas atau lebar. Sensor tersebut dapat beroperasi pada tegangan antara 4–20 VDC dan keluarannya naik sebesar 10 mV setiap derajat Celcius, sedangkan jangkauan pengukurannya mulai dari - 55 sampai dengan 150 °C.

Sensor Cahaya LDR
LDR(Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima. LDR dibuat dari bahan cadmium sulfida (CdS) yang peka terhadap cahaya. Saat cahaya mengenai LDR, foton akan menabrak atom CdS dan melepaskan elektron. Semakin besar intensitas cahaya yang datang, maka semakin banyak elektron yang terlepas dari ikatannya sehingga hambatan LDR akan berubah. Pengkondisi Sinyal Pada umumnya keluaran sinyal listrik dari sensor atau transduser mempunyai besaran yang sangat kecil sehingga untuk mengolahnya lebih lanjut diperlukan pengkondisian sinyal yang dalam hal ini berupa suatu penguat. Penguat operasional (op-amp) merupakan komponen yang banyak dipakai karena mempunyai banyak keuntungan misalnya mempunyai gain yang besar.

Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler sering dipakai sebagai komponen pengendali pada suatu peralatan karena memiliki kelengkapan-kelengkapan yang diperlukan untuk bekerja dalam sistem single chip dan juga pertimbangan ekonomis. Misalnya mikrokontroler AT89S52 memiliki fitur 8 Kbyte downloadable flash memori, 3 level program memori lock, 256 byte RAM internal, 32 bit I/O yang dapat digunakan semua, 3 buah timer/counter 16 bit, frekuensi kerja 0 sampai 33 MHz, tegangan operasi 4,0 volt sampai 5,5 volt.

Amplitude Shift Keying (ASK)
ASK merupakan sebuah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yang beroperasi dalam pita frekuensi tertentu. ASK merupakan teknik pembangkitan gelombang AM yang dilakukan dengan membangkitkan sinyal AM secara langsung tanpa harus membentuk sinyal base band yang menggambarkan teknik modulasi digital. Jadi teknik tersebut merupakan pembangkitan gelombang AM untuk mentransmisi informasi digital yang selanjutnya dikenal sebagai bentuk pembangkitan ASK atau lebih jauh dikenal sebagai AM digital. ASK terdiri dari ASK pengirim (transmitter) dan ASK penerima (receiver).

ADC (Analog to Digital Converter)
Keluaran sensor pada umumnya berupa besaran analog dan untuk mengubahnya menjadi bentuk digital diperlukan ADC. Jadi besaran suhu dan intesitas cahaya yang dipungut oleh sensor keluarannya berupa sinyal analog kemudian diubah dalam bentuk digital oleh ADC. ADC0809 merupakan IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih dengan sistim multiplexer.

PERANCANGAN SISTEM

Peralatan yang dibuat terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan perangkat keras, dimulai dari pemilihan sensor suhu dan cahaya kemudian pengkondisi isyarat, ADC, sistem minimum mikrokontroler yang merupakan pusat pengendali dari seluruh sistem, ASK dan catu daya yang diperlukan. Sedangkan pada perancangan perangkat lunak ditekankan pada bagian utama yang digunakan untuk menjalankan sistem yang dibuat. Blok diagram dari sistem ditunjukkan pada Gambar 1. Pertama-tama sensor memungut besaran fisis berupa suhu dan cahaya kemudian dikirimkan ke pengkondisi isyarat yang digunakan untuk menyesuaikan output dari sensor agar dapat dibaca oleh ADC.Selanjutnya data dari ADC0809 diteruskan ke mikrokontroler AT89S52 dan dari mikrokontroler data kemudian diolah oleh MAX232 agar level tegangan data serial dari mikrokontroler sama dengan level tegangan komputer. Akhirnya data dikirimkan menuju komputer menggunakan ASK untuk ditampilkan. Perancangan dari perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut.



Gambar 1. Blok Diagram Perancangan Telemetri Suhu dan Cahaya Menggunakan ASK


DAFTAR PUSTAKA
1. PUTRA, AFGIANTO EKO, 2002. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55, Gava
Media,Yogyakarta
2. BUDIOKO, TOTOK, 2005. Belajar dengan mudah dan cepat pemograman Bahasa C
dengan SDCC Pada Mikrokontroler AT89X051/AT89C51/52, Gava Media, Jogjakarta
3. MALVINO, PAUL, ALBERT, Prinsip-prinsip elektronika, Erlangga, Jakarta.
4. S. WASITO, Data Sheet Book, PT. Elekmedia Komputindo Gramedia, Jakarta.
5. Panduan Praktis pemrograman Borland Delphi 7.0, Andi, Yogyakarta.
6. PUTRA, AFGIANTO EKO, 2002. Penapis Aktif Elektronika: Teori dan Praktek, Gava
Media,Yogyakarta

Senin, 21 Desember 2009

KLASIFIKASI SIDIKJARI DENGAN PEMROSESAN AWAL

Teknik identifikasi konvensional untuk
mengenali identitas seseorang dengan menggunakan
password atau kartu tidak cukup handal, karena sistem
keamanan dapat ditembus ketika password dan kartu
tersebut digunakan oleh pengguna yang tidak
berwenang. Teknik
identifikasi biometrik didasarkan pada karakteristik
alami manusia, yaitu karakteristik fisiologis dan
karakteristik perilaku seperti wajah, sidikjari, suara,
telapak tangan, iris dan retina mata, DNA, dan
tandatangan. Identifikasi biometrik memiliki
keunggulan dibanding dengan metode konvensional
dalam hal tidak mudah dicuri atau digunakan oleh
pengguna yang tidak berwenang. Sistem pengenalan
sidikjari lebih sering digunakan. Hal ini disebabkan
sidikjari telah terbukti unik, akurat, aman, mudah, dan
nyaman untuk dipakai sebagai identifikasi bila dibanding
dengan sistem biometrik lainnya.
Berbagai teknik klasifikasi sidikjari telah
dikembangkan. Pengenalan dan klasifikasi sidikjari
dengan cara mendeteksi jumlah titik fokal, whorl, core,
dan parameter gradien antara dua titik fokal tersebut.
Ade Chopie Novira meneliti pengenalan pola
sidikjari berbasis jaringan syaraf tiruan (JST). Elvayandri
melakukan penelitian pengenalan pola sidikjari berbasis
jaringan syaraf tiruan yang menggabungkan dua
arsitektur JST yaitu arsitektur Jaringan Widrow-Hoff
(JWH) dan Jaringan Propagasi-Balik (JPB). Keduanya
mengekstraksi ciri dengan menguraikan ciri minusi
cabang (bifurcation). Kusworo Adi melakukan penelitian
sistem verifikasi sidik jari dengan ekstraksi ciri berbasis
filter bank Gabor.
Transformasi wavelet telah digunakan sebagai
ekstraksi ciri yang merupakan input bagi sistem
klasifikasi. Hal ini disebabkan wavelet mempunyai
kemampuan membawa keluar ciri-ciri (feature) khusus
pada suatu citra yang diteliti.
Saat ini jaringan syaraf tiruan berkembang dengan
pesat dan telah diupayakan untuk berbagai aplikasi, salah
satu aplikasinya adalah pengenalan pola sidikjari.
Learning Vector Quantizations (LVQ) merupakan suatu
metode klasifikasi pola yang masing-masing unit
mewakili kategori atau kelas tertentu.
Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan
Jaringan LVQ dalam mengklasifikasi sidikjari dengan
pemrosesan awal transformasi wavelet.



. Daftar Pustaka
1. D. Maltoni, D. Maio, A.K. Jain, S. Prabakhar, “
Handbook of Fingerprint Recognition”,
Springer, New York, 2003.
2. Chui, C. K., “ Wavelets: A Mathematical Tool for
Signal Analysis”, SIAM, 1997.
3. Fausett, L., “Fundamentals of Neural Networks:
Architectures, Algorithms, and Applications”,
Prentice-Hall, New Jersey, 1994.
4. Adi, Kusworo, “ Ekstraksi Ciri Berbasis Filter
Gabor sebagai Sistem Verifikasi Sidikjari’, Tesis
Magister, ITB, 2002.
5. Daubechies, I., “Ten Lectures on Wavelets”,

Penggunaan Overhead Groundwire Sebagai Pelindung Transmisi Tenaga Listrik dari Sambaran Petir

Mengingat kerusakan akibat sambaran petir yang cukup berbahaya, maka muncullah usaha-usaha untuk mengatasi sambaran petir. Teknik penangkal petir pertama kali ditemukan oleh Benyamin Franklin dengan menggunakan interseptor (terminal udara) yang dihubungkan dengan konduktor metal ke tanah. Teknik ini selanjutnya terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang efektif.

Sekilas mengenai teknik penangkal petir, dikenal 2 macam sistem, yaitu :
1. Sistem Penangkal Petir

Sistem ini menggunakan ujung metal yang runcing sebagai pengumpul muatan dan diletakkan pada tempat yang tinggi sehingga petir diharapkan menyambar ujung metal tersebut terlebih dahulu. Sistem ini memiliki kelemahan di mana apabila sistem penyaluran arus petir ke tanah tidak berfungsi baik, maka ada kemungkinan timbul kerusakan pada peralatan elektronik yang sangat peka terhadap medan transien.

2. Dissipation Array System (DAS)
Sistem ini menggunakan banyak ujung runcing (point discharge) di mana tiap bagian benda yang runcing akan memindahkan muatan listrik dari benda itu sendiri ke molekul udara di sekitarnya. Sistem ini mengakibatkan turunnya beda potensial antara awan dengan bumi sehingga mengurangi kemampuan awan untuk melepaskan muatan listrik.
Sistem Perlindungan Petir Pada Transmisi Tenaga Listrik

Petir akan menyambar semua benda yang dekat dengan awan. Atau dengan kata lain benda yang tinggi akan mempunyai peluang yang besar tersambar petir. Transmisi tenaga listrik di darat dianggap lebih efektif menggunakan saluran udara dengan mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomisnya. Tentu saja saluran udara ini akan menjadi sasaran sambaran petir langsung. Apalagi saluran udara yang melewati perbukitan sehingga memiliki jarak yang lebih dekat dengan awan dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk disambar petir.

Selama terjadinya pelepasan petir, muatan positif awan akan menginduksi muatan negatif pada saluran tenaga listrik. Muatan negatif tambahan ini akan mengalir dalam 2 arah yang berlawanan sepanjang saluran. Surja ini mungkin akan merusak isolasi saluran atau hanya terjadi pelepasan di antara saluran-saluran tersebut.
Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dan tegangan ekstra tinggi (EHV) cenderung untuk melindungi saluran dari adanya tegangan lebih akibat surja hubung dan surja petir. Untuk tegangan ultra tinggi (UHV), desain isolasi lebih cenderung kepada proteksi terhadap surja hubung. Adanya tegangan lebih ini akan mengakibatkan naiknya tegangan operasi yang tentunya dapat merusak peralatan-peralatan listrik.

Dalam hal melindungi saluran tenaga listrik tersebut, ada beberapa cara yang dapat diterapkan. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan kawat tanah (overhead groundwire) pada saluran. Prinsip dari pemakaian kawat tanah ini adalah bahwa kawat tanah akan menjadi sasaran sambaran petir sehingga melindungi kawat phasa dengan daerah/zona tertentu.

Overhead groundwire yang digunakan untuk melindungi saluran tenaga listrik, diletakkan pada ujung teratas saluran dan terbentang sejajar dengan kawat phasa. Groundwire ini dapat ditanahkan secara langsung atau secara tidak langsung dengan menggunakan sela yang pendek.


Usaha Untuk Meningkatkan Performa Perlindungan

Usaha yang paling mudah untuk meningkatkan performa perlindungan adalah dengan menggunakan lebih dari satu groundwire. Dengan cara ini diharapkan petir akan selalu menyambar pada groundwire sehingga memperkecil probabilitas kegagalan perlindungan. Cara ini dapat disertai dengan menggunakan counterpoise, yaitu konduktor yang ditempatkan di bawah saluran (lebih sering dibenamkan dalam tanah) dan dihubungkan dengan sistem pentanahan dari menara listrik. Hasilnya, impedansi surja akan lebih kecil.

Usaha-usaha lainnya di antaranya :
• Memasang couplingwire di bawah kawat phasa (konduktor yang disertakan di bawah saluran transmisi dan dihubungkan dengan sistem pentanahan menara listrik).
• Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai.
• Menggunakan arester.

Cara yang terakhir ini boleh dikatakan sebagai alat pelindung yang paling baik terhadap gelombang surja. Arester inilah yang terus dikembangkan oleh para ahli untuk mendapatkan performa perlindungan yang makin baik.



Daftar Pustaka
• "IEEE Application Guide for Surge Protection of Electric Generating Plants" dalam IEEE Std C62.23-1995.
• Arismunandar, Artono, Teknik Tegangan Tinggi, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.
• Frydenlund, M.M., Lightning : Protection for People and Property, Van Nostrand Reinhold, New York, 1993.
• Garniwa, Iwa, Dasar Perencanaan Instalasi Penangkal Petir, Jurusan Elektro FTUI.
• Jha, R.S., High Voltage Engineering, Dhanpat Rai & Sons, Delhi, 1981.
• Razevig, D.V., High Voltage Engineering, Khanna-Publishers, Delhi, 1982.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN AMPEREMETER ARUS SEARAH DIGITAL Dengan MAGNETIC FIELD SENSOR

Banyak sebab terjadinya kesalahan pengukuran yang mengakibatkan kurang tepatnya hasil pengukuran oleh sebuah instrumen. Sehingga kita harus memperhatikan beberapa hal sebelum menggunakan sebuah instrumen untuk melakukan suatu pengukuran. Ketelitian, ketepatan, sensitif, dan resolusi adalah hal-hal sangat perlu diperhatikan dalam penggunaan sebuah instrumen sebelum melakukan pengukuran.
Dalam dunia elektronika, instrumen yang sering digunakan ialah alat pengukur arus searah (Ampermeter DC). Sebelumnya, untuk melakukan pengukuran arus searah menggunakan galvanometer sistem gantungan (suspension galvanometer). Instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar, dasar bagi kebanyakan alat penunjuk arus searah yang dipakai secara umum.

Prinsip kerja dari sebuah galvanometer suspensi ini sangatlah sederhana. Sebuah kumparan kawat halus digantung didalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda. Menurut hukum elektromagnetik kumparan tersebut akan berputar didalam medan magnet bila dialiri oleh arus listrik.
Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, dan keelastisan serabut tersebut membangkitkan suatu torsi yang melawan perputaran kumparan. Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektromagnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan. Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut (William david Cooper,1960:49).



Cara pengukuran arus dengan menggunakan ampermeter pada umumnya ialah dengan menghubungkan secara seri antara rangkaian yang akan diukur arusnya dengan ampermeter. Karena didalam sebuah ampermeter terdapat kumparan sebagai pelalu untuk menghasilkan putaran, maka dengan cara pengukuran arus seperti diatas akan menghasilkan pengukuran yang kurang sempurna.

Pada dasarnya sebuah kumparan terbentuk dari kawat panjang yang dililitkan secara melingkar. Sehingga sebuah kumparan mempunyai hambatan sebesar:R = ?Dengan : R = Hambatan (?)? = Hambatan jenis bahan kawatL = Panjang kawat (m)A = Luas penampang kawat (m)
Dengan cara pengukuran arus dengan ampermeter pada umumnya inilah, mengakibatkan rangkaian terbebani oleh hambatan dalam ampermeter. Sehingga arus yang akan diukur menjadi lebih kecil dari nilai arus sebenarnya yang mengakibatkan kekurangakuratan hasil pengukuran.

http://elreg-....blogspot.com

Jumat, 18 Desember 2009

TUGAS RINGKASAN 12 (RIAN ARDIYANTO/41407010011)

ANALISIS PERFORMANSI SGSN UNTUK LAYANAN SMS OVER GPRS
(PERFORMANCE ANALYSIS SGSN FOR SMS OVER GPRS SERVICE)

Dwi Murtono , Uke Kurniawan Usman, Ir, MT , Ida Wahidah, ST
Laboratoria Sistem Komunikasi dan Jaringan. Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Jln. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot – Bandung 40257
Email : moer_83@yahoo.com, uku@stttelkom.ac.id, idw@stttelkom.ac.id

Kehadiran GPRS, tidak membuat SMS ditinggalkan oleh para pengguna GSM. Dari hasil survey pada situs www.gsmworld.com dikatakan bahwa layanan SMS akan tetap dicari dan digunakan secara luas oleh pelanggannya. Bahkan dengan menggunakan fitur-fitur kelebihan GPRS, SMS dapat ditingkatkan kualitas layanannya seperti kecepatan, waktu pengiriman dan jumlah paket SMS yang dikirimkan.

Penelitian ini membahas mengenai sebuah model matematis untuk menganalisis performansi SGSN dalam layanan SMS over GPRS , dimana pada SGSN dimodelkan kedalam bentuk matematis yaitu dengan menggunakan antrian kendall. Data yang diperoleh adalah data real yang diambil dari operator TELKOMSEL Bandung, kemudian data yang diperoleh akan diolah dan digunakan sebagai inputan dalam simulasi perhitungan yaitu dengan menggunakan Microsoft excel 2003.

Analisis dilakukan terhadap 1 sel, agar terlihat pengaruhnya terhadap kinerja jaringan GPRS maka performansi dilihat dari jumlah user rata-rata GPRS pada layanan SMS untuk 1 selnya yang dibuat berbeda. Hasil perhitungan menunjukan bahwa semakin besar jumlah paket yang dikirimkan maka kanal yang diperlukan untuk pengiriman paket akan semakin besar. Selama jumlah kanal yang dipergunakan tetap sedangkan user bertambah maka delay yang terjadi dalam sistem akan semakin besar.

Link : http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=10&ved=0CB4QFjAJ&url=http%3A%2F%2Fwww.stttelkom.ac.id%2Fstaf%2FUKU%2FPublikasi%2520Ilmiah%2520UKE%2FJurnal%2520SNPTE05-UNY.doc&rct=j&q=site:www.stttelkom.ac.id+jurnal&ei=nRvYSrOzMYiOkQX2lYnfCA&usg=AFQjCNHsXrIdO0HGO6JDk9RWYSfQRzGY8A

TUGAS RINGKASAN 11 (RIAN ARDIYANTO/41407010011)

IMPLEMENTASI DT-51 MINSYS SEBAGAI PENGENDALI PONY BINDER

DI PT. DIAN RAKYAT 2 PULOGADUNG-JAKARTA TIMUR

Diwantara Sebastian1, S.Ratna Sulistiyanti2, Syaiful Alam2

1. PT Huawei Tech Investment, Ged. BRI 2 lt.2

Jl. Jendral Sudirman kav 44-46 Jakarta 10210

2. Jurusan teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung


Mesin pony binder merupakan salah satu mesin produksi yang dipergunakan oleh perusahaan percetakan PT.DIAN RAKYAT 2 yang terletak di Kawasan Industri Pulogadung. Mesin ini berfungsi sebagai mesin penjilid buku, yang merupakan salah satu dari serangkaian mesin yang digunakan untuk menghadirkan buku ke tangan pembaca. Isi buku yang telah dicetak dan dilipat oleh mesin cetak seperti mesin Haris and Goss kemudian disusun rapi oleh pekerja borongan sehingga tiap-tiap halamannya tersusun rapi. Kemudian mesin pony binder ini menjilid satu persatu isi buku. Buku yang telah dijilid kemudian masuk ke mesin potong untuk dipotong dengan rapi hingga dapat dibaca dengan baik.


Sistem kendali yang diterapkan pada mesin ini awalnya adalah sistem kendali berbasiskan kontaktor. Kontaktor-kontaktor yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu logika tertentu menjadikan mesin ini dapat dipergunakan dengan baik dan cukup diandalkan. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, saat ini dibutuhkan sistem kendali yamg mampu memberikan kemudahan dalam perawatan mesin pony binder. Maka dipergunakanlah microcontroller DT-51 MinSys ver3.3 dengan komponen utamanya microcontroller AT89S51.


Link : http://jurnal.ee.unila.ac.id

Selasa, 15 Desember 2009

Memanfaatkan Deras Air Menjadi Energi Listrik (Tugas 10)

Memanfaatkan Deras Air Menjadi Energi Listrik

AIR yang melimpah dan deras jika dimanfaatkan secara bijak akan menghasilkan energi yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Khusus di Indonesia, yang sebagian wilayahnya pegunungan dan memiliki curah hujan cukup tinggi, tentu akan menjadi potensi bagi pengembangan energi listrik di masa depan.
Pemanfaatan air menjadi sumber energi selama ini sudah menjadi perhatian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang kemudian dikembangkan menjadi tenaga listrik.
Menurut Vice President (VP) Energi Alternative/Terbarukan PLN Ario Senoaji, PLN masih mempunyai sekitar 4.700 unit PLTD yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan total kapasitas terpasang lebih dari 3.000 Megawatt (MW).
Untuk mendukung program pengurangan pemakaian BBM tentunya energi terbarukan juga sangat diharapkan perannya. “PLTD pada umumnya berada di daerah-daerah remote dan di daerah tersebut biasanya banyak ditemukan potensi alam dari energi terbarukan seperti tenaga air yang dapat dikembangkan untuk menggantikan PLTD,” katanya di Jakarta, kemarin. Padahal salah satu permasalahan yang terjadi saat ini adalah bahwa banyak daerah-daerah yang kekurangan listrik.
Ario mengungkapkan bahwa di daerah-daerah terpencil masih banyak PLTD yang hanya beroperasi 12 jam, padahal di sekitar lokasi itu ada potensi tenaga air yang dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik yang dapat dioperasikan 24 jam dengan biaya operasional jauh lebih rendah dibanding dengan PLTD. Selain itu kelebihan listrik yang dibangkitkan dari energi air ini sekaligus juga dapat dipakai untuk memenuhi permintaan sambungan listrik dari pelanggan baru yang pada saat ini daftar tunggunya cukup banyak.
Untuk hal ini Ario memberi contoh bahwa di suatu tempat tidak jauh dari perbatasan dengan negara tetangga Timor Leste ada PLTD dengan kapasitas 100 kW yang beroperasi hanya 12 jam dengan daftar tunggu calon pelanggan baru yang cukup banyak, tidak jauh dari tempat tersebut terdapat potensi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar lebih kurang 200 kW. Demikian juga halnya di perbatasan dengan Malaysia, tepatnya di Kecamatan Sajingan Besar Kalimantan Barat yang saat ini bahkan kebutuhan listriknya di suplai dari Serawak Malaysia.
PLN bukannya tidak menyadari akan hal tersebut, namun keterbatasan dana yang diperlukan untuk membangun potensi tersebut menjadi kendala utama bagi PLN yang saat ini sedang berkonsentrasi penuh untuk program percepatan pembangunan 10.000 MW tahap 1 & 2.
Untuk menyiasati masalah tersebut kata Ario “Kami membuka lebar kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi mengembangkan energi alternative/terbarukan khususnya tenaga air menjadi tenaga listrik dan menjual listriknya ke PLN.”
Pemerintah-pun, katanya, mendukung pengembangan energi alternatif ini dengan memperbolehkan PLN melakukan penunjukkan langsung tanpa melalui proses tender kepada swasta yang berminat. Selain itu pembangunan pembangkit dengan kapasitas di bawah 10 MW tak perlu mengacu kepada RUPTL. “Hanya pembangkit di atas 10 MW yang mengacu kepada RUPTL,” katanya.
Selanjutnya ditetapkan pula harga pokok tertinggi (HPT) dari masing-masing energi terbarukan yang di antaranya tenaga air. Untuk tenaga air diklasifikasikan sampai dengan 1 MW; 1-10 MW dan di atas 10 MW yang mempunyai HPT sendiri, makin kecil kapasitas terpasang makin besar HPT. HPT tersebut ditentukan lagi untuk masing-masing region di mana untuk region Maluku dan Papua mempunyai HPT yang paling tinggi. “Kami memahami bahwa pengembang tidak 100 persen menggunakan dana mereka sendiri. Pembiayaannya biasanya 30-35 persen modal sendiri dan sisanya pinjaman yang dalam hal ini bisa dari perbankan,” katanya.

Jakarta | Tue 08 Dec 2009
by : Wahyu Utomo



Eki hardi Saputro
41407010004

Jumat, 11 Desember 2009

APLIKASI IC ISD 2590 SEBAGAI PESAN PADA SAKLAR OTOMATIS LAMPU PENERANGAN (Tugas 12)

Aplikasi IC ISD 2590 adalah sebuah rangakain pengirim pesan, rangkaian tersebut menggunakan detector sinyal suara atau yang disebut Mic Codenser. Detektor ini akan mengaktifkan rangkaian jika sinyal suara tinggi tertangkap dan seterusnya akan dikirim ke relay. Di sini, rangkaian perekam pesan suara menggunakan sebuah IC ISD 2590 yang dapat merekam selama 90 detik, hanya dengan merekam dalam beberapa detik, IC ISD 2590 dapat menyimpan ke dalam Memory Voice yang tersedia.
Pada proses perekaman, suara yang dihasilkan pada perekam sangat dipengaruhi oleh kondisi atau tingkat kebisingan daerah sekitarnya. Dengan menggunakan Mic Codenser sebagai pengindera suara, tingkat ketelitian alat dalam mendeteksi sinyal suara yang ada dalam suatu ruangan dapat di atur besar kecilnya dari VR yang terpasang sehingga dapat diatur seberapa kesensitifan Mic Codenser dalam menangkap sinyal suara.
Pada hakikatnya suatu rangkaian bekerja secara maksimal dibatasi oleh waktu penggunaannya, disamping itu rangkaian Aplikasi IC ISD 2590 sebagai pesan pada saklar otomatis lampu penerangan tersebut dipengaruhi oleh suhu, dan kelembapan disuatu ruangan, sehingga komponenkomponen tersebut bias terjadi penurunan tingkat kemampuan dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Schommers, A., 1992, ”Elektronika Untuk Pemula”, Volume Pertama, PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Andi Pratomo K, 2004, ”Rangkaian Elektronik Praktis” , Cetakan Pertama, Puspa swara, Jakarta
Barry Woollard, 2003, ”Elektronika Praktis”, PT. Pradyana Paramita, Jakarta.
Dwi Suanar Prasetyono, 2003, ” Belajar Sistem Cepat Elektronika”, Penerbit Absolut, Yogyakarta

Smart Antena (Tugas 11)

Smart antenna merupakan kombinasi dari beberapa susunan elemen antenna dengan kemampuan pengolahan sinyal untuk mengoptimalkan daya pancar sesuai dengan respon linkungan sinyal tersebut. Sistem ini telah digunakan untuk keperluan militer,seperti: sistem radar untuk melacak sasaran. Dan juga diteliti untuk keperluan telekomuniksi bergerak dalam hal penentuan posisi MS. Adapun hal utama yang membuat suatu sistem antenna menjadi smart, yaitu kemampuan untuk mengestimasi sudut kedatangan sinyal, Angel of Arrival (AOA). Untuk analisis dan simulasi pada tugas akhir ini akan menggunakan algoritma MUSIC untuk penentuan AOA dan teknik eigen untuk beamforming-nya.

Susunan Antena

Susunan antena berfungsi sebagai penangkap sinyal datang, dimana tiap elemen menangkap sinyal yang sama, tetapi dengan perbeadaan fasa yang disebabkan adanya jarak antar elemen antenna. Perbedaan fasa inilah yang menandakan AOA sinyal datang. Sinyal yang ditangkap pada tiap antenna ini nantinya akan diolah untuk mencari AOA.

Teknik-teknik estimasi DOA

Teknik-teknik yang digunakan untuk estimasi AOA antara lain: teknik konvensional, teknik berbasis Subspace, teknik maximum likelihood, dan teknik terintegrasi. Teknik konvensional berdasar pada beamforming klasik di mana teknik ini memerlukan jumlah elemen antenna yang cukup banyak untuk mendapatkan resolusi yang tinggi. Teknik berbasis subspace adalah suatu teknik beresolusi tinggi yang memanfaatkan struktur eigen pada input data matrix. Teknik maximum likelihood adalah sutu teknik yang optimal, dimana teknik ini memberikan kinerja yang baik meskipun berada pada kondisi SNR yand rendah. Teknik terintegrasi adalah suatu teknik yang memisahkan multiple signal dan mengestimasi AOA dengan memanfaatkan teknik subspace. Algoritma MUSIC sebagai salah satu teknik estimasi AOA yang berbasis subspace. Algoritma MUSIC pertama kali diperkenalkan oleh Schmidt pada tahun 1979, yang merupakan teknik klasifikasi beberapa sinyal resolusi tinggi yang didasarkan pada pemanfaatan struktur eigen dari matriks input kovarians.

Senin, 07 Desember 2009

TUGAS RINGKASAN 10 (RIAN ARDIYANTO/41407010011)

RANCANG BANGUN PROTOKOL PADA LAPISAN APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN KUALITAS UDARA MELALUI JARINGAN TCP/IP

Alex Surapati
Program Studi Teknik Elektro FT, Universitas Bengkulu
Alexsurapati1@yahoo.com

Perkembangan teknologi industri semakin cepat. Banyak hasil-hasil perkembangan industri yang berdampak positif, adapula yang berdampak negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah pencemaran limbah. Limbah yang sering dihasilkan salah satunya adalah limbah udara. Pencemaran udara merupakan masalah yang perlu segera untuk diatasi. Maka dari itu perlu alat pemantau kualitas udara yang dapat beroperasi secara terus-menerus dan dapat dipantau langsung. Sehingga apabila terdapat pencemaran udara maka dapat langsung dilakukan tindakan.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bahan acuan tentang penelitian dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan bahan acuan tentang penelitian bidang desain protokol lapisan aplikasi serta bahasa pemograman JAVA, MySQL, PHP, dan JPGraph. Alat yang digunakan berupa dua buah komputer, modem, dan network card.

Berdasarkan hasil penelitian dan analitis diperoleh rancangan protokol pada lapisan aplikasi untuk komunikasi antara server stasiun pusat dan klien stasiun pemantau kualitas udara yang disebut dengan Simple Remote Measurement Protocol (SRMP). perancangan protokol ini dapat diimplementasikan dengan membuat prototipe program server stasiun pusat, stasiun pemantau, dan halaman web pemantau kualitas udara.

Link : http://jipiunib.tripod.com/LP/2005/38.pdf

Minggu, 06 Desember 2009

Tugas Ringkasan 10 (Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013)

Perancangan Kapasitor Jalan untuk Mengoperasikan Motor Induksi 3-Fasa pada Sistem Tenaga 1-Fasa



ABSTRAK
Metode pengoperasian motor induksi 3-fasa pada sistem tenaga listrik 1-fasa dengan menggunakan kapasitor telah
berkembang dengan baik. Metode ini digunakan karena mempunyai respon kecepatan yang cepat pada motor, arus start
yang kecil dan perbaikan faktor daya hingga mendekati satu. Karakteristik motor saat beroperasi tergantung dari letak dan
nilai kapasitor jalan yang digunakan pada motor. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuatkan metode baru dalam
meletakkan dan memilih kapasitor jalan untuk mengoperasikan motor induksi 3-fasa pada sistem tenaga listrik 1-fasa. Data
motor yang digunakan adalah motor induksi 3-fasa 1,5 kW; 220/380V; Δ/Y; 50 Hz; 6,2/3,6A; 1400 rpm; kelas B; faktor
daya 0.84 tertinggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motor bekerja lebih baik dan lebih efisien jika kapasitor jalan
diletakkan pada sisi kumparan dengan impedansi yang lebih besar. Motor dapat bekerja dengan menggunakan kapasitor
25,9μ F pada beban 95,14%, kecepatan 1400 rpm, faktor daya 0,99 mendahului, dengan distorsi harmonik arus yang lebih
rendah.

PENDAHULUAN
Pengoperasian motor induksi 3-fasa pada sistem
tenaga listrik AC 1-fasa sangat dibutuhkan pada
daerah pertanian, industri kecil dan daerah tertentu
yang hanya mempunyai sistem tenaga listrik 1-fasa,
sedangkan mereka membutuhkan motor penggerak
dengan daya yang besar (motor induksi 3-fasa) yang
secara normal harus dioperasikan pada sistem tenaga
listrik 3-fasa Dalam sistem pengoperasian motor induksi 1-fasa,
kapasitor boleh diletakkan pada sisi kumparan bantu
(impedansi lebih besar) atau pada sisi kumparan
utama (impedansi lebih) asal kapasitor yang
digunakan dapat menggerakkan motor [4]. Berdasarkan
kondisi ini, maka penelitian ini dimaksudkan
untuk merancang metode baru dalam mengoperasikan
motor induksi 3-fasa pada sistem tenaga
1-fasa dengan cara menempatkan kapasitor pada sisi
kumparan dengan impedansi yang lebih besar
(kumparan bantu).
Secara umum, untuk mengoperasian motor induksi
3-fase pada sistem tenaga 1-fase dengan menggunakan
kapasitor dapat dilakukan dengan cara
mengubah bentuk rangkaian kumparan motor
induksi 3-fase menjadi seperti rangkaian motor
induksi 1-fase jenis motor kapasitor,Salah satu cara agar motor induksi
3-fasa dapat digunakan dengan baik pada kondisi ini
adalah dengan mengoperasikan motor induksi 3-fasa
pada sistem tenaga listrik 1-fasa dengan menggunakan
kapasitor .
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Metode yang diusulkan untuk merancang kapasitor
jalan dalam mengoperasikan motor induksi
3-fasa pada sistem tenaga 1-fasa dapat bekerja
pada beban 91,14% beban penuh 3-fasanya pada
kecepatan standarnya (1400rpm). Walaupun demikian,
kondisi yang terbaik adalah mengoperasikan
motor dengan beban 82,85% dari beban
penuh 3-fasanya.
2. Motor dapat beropersi dengan metode usulan
dengan faktor daya yang mendekati satu (0,99),
THDi yang lebih kecil, dan dengan efisiensi yang
lebih tinggi dari keadaan normal.
3. Rumus yang diberikan untuk menghitung nilai
kapasitor yang tepat pada metode usulan mempunyai
tingkat keakuratan yang tinggi terhadap
hasil percobaan, sehingga sangat layak digunakan.
4. Metode yang diberikan mempunyai kinerja lebih
baik dan lebih efisien dari metode lama yang
umum digunakan karena hanya menggunakan
nilai kapasitansi kapasitor yang lebih kecil dengan
kemampuan yang lebih besar.



Zuriman Anthony
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Padang



DAFTAR PUSTAKA
[1] Pillay P and Brzezinski, Induction motor
performance when fed from single to three
phase converter, IEEE No. 90/CH 29.35-
5/90/0000-004, 1990.
[2] Anthony Zuriman dan Efendi Asnal, “Sistem
pengaman motor induksi 3-fasa terhadap
gangguan hubung singkat satu fasa dengan cara
merubah sumber tegangan”, Prosiding SNVMS
2004, ISBN: 979-96964-1-0, 2004, hal. 643-
649.

MASALAH RADIASI TEGANGAN TINGGI

Masalah radiasi tegangan tinggi sebenamya sudah sejak lama dipikirkan oleh para ahli, paling tidak semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang :A dynamic theory of the electromagnetic field, suatu teori revolusioner tentang pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet yang merambat dengan kecepatan cahaya. Pada waktu teori tersebut diumumkan (tahun 1865) Maxwell belum menyebutnya sebagai suatu radiasi seperti yang kita kenal saat ini.

Secara teoritis elektron yang membawa arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih cepat bila perbedaan tegangannya makin tinggi. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche.

Berbahayakah Radiasi Tegangan Tinggi itu?

Secara umum setiap bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Sel-sel tubuh yang mudah membelah adalah bagian yang paling mudah dipengaruhi oleh radiasi. Tubuh yang sebagian besar berupa molekul air, juga mudah mengalami ionisasi oleh radiasi. Seberapa jauh pengaruhnya terhadap tubuh manusia, tergantung pada batas-batas aman yang diizinkan. Sebagai contoh untuk radiasi nuklir yang aman bagi manusia (untuk pekerja radiasi) adalah dosis di bawah 5000 mili Rem per tahun, sedangkan untuk masyarakat umum adalah 10 % dari harga tersebut. Lantas bagaimanakah dengan batasan aman untuk radiasi tegangan tinggi?

Sejauh ini batasan aman untuk radiasi tegangan tinggi masih terus diteliti dan para ahli di seluruh dunia masih belum sampai kepada kata sepakat tentang batasan aman tersebut. Penelitian pengaruh radiasi tegangan tinggi sejauh ini baru diketahui akibatnya terhadap binatang percobaan di laboratorium. Radiasi tegangan tinggi (radiasi elektromagnet) ternyata mempengaruhi sifat kekebalan (imun) tikus-tikus percobaan.

Selasa, 01 Desember 2009

TUGAS RINGKASAN 9 (RIAN ARDIYANTO / 41407010011)

Aplikasi Security Surveillance System Menggunakan Webcam dan HP dengan Fasilitas General Packet Radio Services dan MMS

Andreas Handojo1, Resmana Lim2, Sugianto1

1 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra

2 Fakultas Teknologi Industri , Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra

Email: handojo@peter.petra.ac.id, resmana@peter.petra.ac.id

Jurnal ini berisi tentang pemanfaatan teknologi General Packet Radio Servis sebagai aplikasi security surveillance sistem dengan menggunakan webcam dan hp yang memiliki fitur Multimedia Messaging Service (MMS). Handphone telah berubah dari alat telekomunikasi biasa menjadi alat serba guna yang mempunyai berbagai fasilitas seperti hubungan internet, pengiriman gambar, bermain game, memutar lagu, dsb. Teknologi handphone telah mendukung layanan MMS dan GPRS. Dengan fasilitas MMS maka pemilik handphone tersebut dapat menerima informasi dengan lebih lengkap karena MMS dapat mengirim data berupa gambar, suara dan teks sekaligus.

Cara kerjanya adalah sebagai berikut: ketika didalam ruangan terdapat perbedaan kondisi. maka motion detection menangkapnya sebagai sinyal input. kemudian mengirimkan ke sistem untuk diolah. Apabila hasil yang didapat melebihi threshold maka webcam mengcapture gambar tersebut untuk selanjutnya disimpan pada komputer. Dari komputer, data tadi di konvert untuk dikirimkan melalui handpone transmitter. Setelah itu kita tinggal menunggu pesan masuk yang berupa MMS kembali.

Dari hasil beberapa kali pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu semakin cepat gerakan maka semakin sulit terdeteksi oleh motion detection. jika nilai threshold diturunkan maka motion detection mendeteksinya semakin cepat.

link : http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/elk/article/view/16298/16290