METODE PENGATURAN PENGGUNAAN TENAGA LISTRIK DALAM UPAYA
PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT DAN ENERGI
Menurut jenis arusnya, sistem tenaga listrik dikenal dengan sistem arus bolak-balik (AC) dan sistem arus searah (DC). Pada sistem AC, penaikkan dan penurunan tegangan, medan magnet putarnya mudah dilakukan. Maka berdasarkan kemudahan tersebut, hampir di seluruh dunia menggunakan sistem tenaga listrik AC, walaupun sistem DC juga mulai dikembangkan dengan pertimbanganpertimbangan tertentu. Sementara sistem AC tidak dapat disimpan, sehingga dalam memenuhi permintaan konsumen, pusat listrik harus dioperasikan sesuai dengan permintaan konsumen yang berubah dari waktu ke waktu. Sistem tenaga listrik dibangkitkan dalam pusatpusat listrik dan disalurkan ke konsumen melalui
jaringan saluran tenaga listrik. Mesin-mesin pembangkit pada pusat-pusat listrik, menggunakan bahan bakar yang berbeda-beda dengan kapasitas yang berlainan pula. Sehingga dalam pengoperasian
mesin pembangkit perlu direncanakan seoptimal mungkin agar diperoleh biaya bahan bakar yang hemat namun mutu dan keandalan tetap terjaga. Listrik merupakan bentuk energi yang paling cocok dan nyaman bagi manusia modern. Makin
bertambahnya konsumsi listrik per kapita di seluruh dunia menunjukkan kenaikkan standar kehidupan manusia. Dengan pertumbuhan permintaan tenaga listrik, maka harus direncanakan pembangunan pusatpusat listrik baru, atau menciptakan bentuk-bentuk energi baru untuk mendukungnya; apabila kapasitas pusat listrik yang ada pada saat ini tidak cukup mendukungnya. Pembangunan tenaga listrik memerlukan dana yang besar dan waktu yang lama, selain juga pertimbangan-pertimbangan politis, ketersediaan bahan bakar dan sumber daya manusianya.
PROSES PENYAMPAIAN TENAGA
LISTRIK
Karena berbagai persoalan teknis, tenaga listrik hanya dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu saja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amrullah M, MA. Tarif Listrik yang Mengacu pada Efisiensi Sumber Daya Nasional
serta Metodologi Peramalan Kebutuhan Listrik. PT PLN (Persero). Jakarta, 1993.
[2] Annonymous. Penyusunan Prakiraan Kebutuhan Listrik. Dinas Penelitian Kebutuhan
Listrik. PT PLN (Persero). Jakarta, 1996.
[3] Annonymous. Long-range Energy Alternatives Planning System. StockholmEnvironment Institute, Boston USA, 2000.
[4] Annonymous. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional. Keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral nomer :
0954/K/30/MEM/2004. Jakarta, 2004.
[5] Annonymous. Pengusahaan dan Tarif
Listrik. The Institute of International Education
Electricity Restructuring Activities Group
(IIE/ERAG). Jakarta, 2004.
[6] Annonymous. Data Stastistik tahun 2000,
2001, 2002, 2004, 2005.. PT PLN (Persero) APJ
Semarang. Semarang, 2004.
[7] Annonymous. Prosedur Audit Energi Pada
Bangunan Gedung. SNI 03-6196-2000, Badan
Standardisasi Nasional.
[8] Annonymous. Teknik Penghematan Energi
pada Rumah Tangga dan Bangunan Gedung.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2002.
[9] Culp, A.W. Prinsip Konversi Energi.
Erlangga, Jakarta, 1996.
[10]Djiteng, M. Operasi Sistem Tenaga Listrik.
Balai Penerbit & Humas ISTN, Jakarta, 1990.
[11]Gonen, T. Modern Power System Analysis.
McGraw-Hill Book Co, Sacramento California, 1987.
Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik dalam Upaya Penghematan bahan bakar Pembangkit ... (Agung Nugroho)51
[12]Kirchmayer, L.K. Economic Operation of
Power Systems. John Wiley & Sons. NY, 1999.
[13] Oetomo TW. Pelatihan Perencanaan
Energi. Pusat Informasi Energi, Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral dan Energy Analysis and
Policy Office (EAPO). Jakar ta, 2004.
[14] Peck, S.C. Electric Load Forecasting
Probing the Issues with Models. Energy Modelling
forum. Stanford California, 1999.
http://fti.mercubuana.ac.id
Senin, 12 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar