Senin, 21 Desember 2009

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN AMPEREMETER ARUS SEARAH DIGITAL Dengan MAGNETIC FIELD SENSOR

Banyak sebab terjadinya kesalahan pengukuran yang mengakibatkan kurang tepatnya hasil pengukuran oleh sebuah instrumen. Sehingga kita harus memperhatikan beberapa hal sebelum menggunakan sebuah instrumen untuk melakukan suatu pengukuran. Ketelitian, ketepatan, sensitif, dan resolusi adalah hal-hal sangat perlu diperhatikan dalam penggunaan sebuah instrumen sebelum melakukan pengukuran.
Dalam dunia elektronika, instrumen yang sering digunakan ialah alat pengukur arus searah (Ampermeter DC). Sebelumnya, untuk melakukan pengukuran arus searah menggunakan galvanometer sistem gantungan (suspension galvanometer). Instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar, dasar bagi kebanyakan alat penunjuk arus searah yang dipakai secara umum.

Prinsip kerja dari sebuah galvanometer suspensi ini sangatlah sederhana. Sebuah kumparan kawat halus digantung didalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda. Menurut hukum elektromagnetik kumparan tersebut akan berputar didalam medan magnet bila dialiri oleh arus listrik.
Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, dan keelastisan serabut tersebut membangkitkan suatu torsi yang melawan perputaran kumparan. Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektromagnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan. Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut (William david Cooper,1960:49).



Cara pengukuran arus dengan menggunakan ampermeter pada umumnya ialah dengan menghubungkan secara seri antara rangkaian yang akan diukur arusnya dengan ampermeter. Karena didalam sebuah ampermeter terdapat kumparan sebagai pelalu untuk menghasilkan putaran, maka dengan cara pengukuran arus seperti diatas akan menghasilkan pengukuran yang kurang sempurna.

Pada dasarnya sebuah kumparan terbentuk dari kawat panjang yang dililitkan secara melingkar. Sehingga sebuah kumparan mempunyai hambatan sebesar:R = ?Dengan : R = Hambatan (?)? = Hambatan jenis bahan kawatL = Panjang kawat (m)A = Luas penampang kawat (m)
Dengan cara pengukuran arus dengan ampermeter pada umumnya inilah, mengakibatkan rangkaian terbebani oleh hambatan dalam ampermeter. Sehingga arus yang akan diukur menjadi lebih kecil dari nilai arus sebenarnya yang mengakibatkan kekurangakuratan hasil pengukuran.

http://elreg-....blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar