Senin, 30 November 2009

tugas ringkasan 9 ( Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013 )

Disain dan Implementasi Modul Akuisisi Data sebagai Alternatif Modul DAQ
LabVIEW
PENDAHULUAN
Dalam aplikasi sistem kontrol di industri, kebutuhan
untuk pengambilan dan pengolahan data menjadi
semakin kompleks, semakin variatif dan semakin
banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat
yang dapat menangani kebutuhan tersebut, salah
satunya adalah suatu sistem yang disebut dengan
Data Acquisition System (DAS). Tugas utama dari
DAS adalah untuk mengakuisisi sinyal dari sensor,
yang biasanya berupa sinyal analog, mengubahnya
menjadi sinyal digital dan memberikannya kepada
sistem berikutnya yang akan memanfaatkan sinyal
digital tersebut misalkan kontroller yang mengendalikan
sebuah robot atau plant industri [1].
Beberapa fungsionalitas yang bersifat opsional
kadang juga tersedia dalam modul DAS seperti
misalkan filter, modulator, dan sebagainya. DAS
tersebut biasanya dikendalikan oleh program, baik
yang berjalan sebagai embedded system maupun
aplikasi dalam sebuah personal computer (PC). Salah
satu program aplikasi yang cukup terkenal dalam
dunia industri adalah LabVIEW yang dibuat oleh
perusahaan National Instruments. Selain membuat
LabVIEW, National Instruments juga memproduksi
beberapa tipe DAS yang bisa digunakan oleh
LabVIEW [2]. Masalahnya adalah kebanyakan DAS
tersebut dijual dengan harga yang mahal sehingga
agak menyulitkan untuk kegiatan eksperimental
dalam penelitian yang bersifat mandiri. Paper ini
menjelaskan salah satu cara membuat sebuah DAS
yang bisa diakses oleh LabVIEW sebagai alternatif
DAS yang diproduksi oleh National Instruments.
Paper ini disusun dengan sistematika sebagai berikut.
Di bagian pendahuluan dijelaskan secara singkat latar
belakang permasalahan dan tujuan penelitian. Kemudian
dilanjutkan dengan perancangan sistem, baik
perancangan perangkat keras maupun perangkat
lunak. Selanjutnya, pada bagian implementasi dan
pengujian akan dijelaskan proses dan hasil pembuatan
sistem serta mekanisme pengujiannya.
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian seperti dijelaskan di atas, dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
• Pembuatan sub-VI menggunakan LabVIEW
membuat sistem akuisisi data yang telah dibuat
dapat digunakan dengan mudah. Namun demikian,
sistem akuisisi data ini tidak dirancang
untuk aplikasi yang membutuhkan ketelitian
waktu yang tinggi.
• Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa digital
input yang dirancang menggunakan photocoupler
tidak berhasil untuk merespon perubahan input
diatas 1600Hz. Rangkaian digital input akan
bernilai “high” untuk tegangan diatas 3,54V.
Sedangkan untuk tegangan 0V hingga 3,54V,
digital input akan bernilai “low”.
• Dengan menggunakan tegangan sumber (DVCC)
sebesar 12V pada digital output, tegangan logika
“low” yang dihasilkan sebesar 0,276V. Sedangkan
pada saat digital output dikondisikan logika
“high”, didapatkan tegangan sebesar 12V.
• Sistem akuisisi data yang dibuat dapat digunakan
untuk mengukur tegangan dengan range 1-5V
dan 0-10V dengan rata-rata perbedaan tegangan
(ΔV) sebesar 14,47mV untuk range 1-5V dan
72,34mV untuk range 0-10V.
• Rata-rata perbedaan arus (ΔA) pada pengukuran
arus 4-20mA adalah sebesar 0,037mA.
• Waktu konversi yang dibutuhkan oleh ADC
adalah 2,33μS.
• Rata-rata perbedaan tegangan pada analog output
adalah sebesar 16,2mV ketika menggunakan set
point yang berupa slider dan sebesar 8,184mV
ketika menggunakan input heksadesimal.

Indar Sugiarto, Thiang, Timothy Joy Siswanto
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar