Senin, 30 November 2009

tugas ringkasan 9 ( Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013 )

Disain dan Implementasi Modul Akuisisi Data sebagai Alternatif Modul DAQ
LabVIEW
PENDAHULUAN
Dalam aplikasi sistem kontrol di industri, kebutuhan
untuk pengambilan dan pengolahan data menjadi
semakin kompleks, semakin variatif dan semakin
banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat
yang dapat menangani kebutuhan tersebut, salah
satunya adalah suatu sistem yang disebut dengan
Data Acquisition System (DAS). Tugas utama dari
DAS adalah untuk mengakuisisi sinyal dari sensor,
yang biasanya berupa sinyal analog, mengubahnya
menjadi sinyal digital dan memberikannya kepada
sistem berikutnya yang akan memanfaatkan sinyal
digital tersebut misalkan kontroller yang mengendalikan
sebuah robot atau plant industri [1].
Beberapa fungsionalitas yang bersifat opsional
kadang juga tersedia dalam modul DAS seperti
misalkan filter, modulator, dan sebagainya. DAS
tersebut biasanya dikendalikan oleh program, baik
yang berjalan sebagai embedded system maupun
aplikasi dalam sebuah personal computer (PC). Salah
satu program aplikasi yang cukup terkenal dalam
dunia industri adalah LabVIEW yang dibuat oleh
perusahaan National Instruments. Selain membuat
LabVIEW, National Instruments juga memproduksi
beberapa tipe DAS yang bisa digunakan oleh
LabVIEW [2]. Masalahnya adalah kebanyakan DAS
tersebut dijual dengan harga yang mahal sehingga
agak menyulitkan untuk kegiatan eksperimental
dalam penelitian yang bersifat mandiri. Paper ini
menjelaskan salah satu cara membuat sebuah DAS
yang bisa diakses oleh LabVIEW sebagai alternatif
DAS yang diproduksi oleh National Instruments.
Paper ini disusun dengan sistematika sebagai berikut.
Di bagian pendahuluan dijelaskan secara singkat latar
belakang permasalahan dan tujuan penelitian. Kemudian
dilanjutkan dengan perancangan sistem, baik
perancangan perangkat keras maupun perangkat
lunak. Selanjutnya, pada bagian implementasi dan
pengujian akan dijelaskan proses dan hasil pembuatan
sistem serta mekanisme pengujiannya.
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian seperti dijelaskan di atas, dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
• Pembuatan sub-VI menggunakan LabVIEW
membuat sistem akuisisi data yang telah dibuat
dapat digunakan dengan mudah. Namun demikian,
sistem akuisisi data ini tidak dirancang
untuk aplikasi yang membutuhkan ketelitian
waktu yang tinggi.
• Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa digital
input yang dirancang menggunakan photocoupler
tidak berhasil untuk merespon perubahan input
diatas 1600Hz. Rangkaian digital input akan
bernilai “high” untuk tegangan diatas 3,54V.
Sedangkan untuk tegangan 0V hingga 3,54V,
digital input akan bernilai “low”.
• Dengan menggunakan tegangan sumber (DVCC)
sebesar 12V pada digital output, tegangan logika
“low” yang dihasilkan sebesar 0,276V. Sedangkan
pada saat digital output dikondisikan logika
“high”, didapatkan tegangan sebesar 12V.
• Sistem akuisisi data yang dibuat dapat digunakan
untuk mengukur tegangan dengan range 1-5V
dan 0-10V dengan rata-rata perbedaan tegangan
(ΔV) sebesar 14,47mV untuk range 1-5V dan
72,34mV untuk range 0-10V.
• Rata-rata perbedaan arus (ΔA) pada pengukuran
arus 4-20mA adalah sebesar 0,037mA.
• Waktu konversi yang dibutuhkan oleh ADC
adalah 2,33μS.
• Rata-rata perbedaan tegangan pada analog output
adalah sebesar 16,2mV ketika menggunakan set
point yang berupa slider dan sebesar 8,184mV
ketika menggunakan input heksadesimal.

Indar Sugiarto, Thiang, Timothy Joy Siswanto
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

tugas ringkasan 8 ( Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013 )

Internal Model Control (IMC) - Neural Network (NN) Gain Scheduling untuk Pada penelitian ini dikembangkan suatu alternatif sistem pengendalian dengan algoritma Internal Model Control – Neural
Network Gain Scheduling (IMC-NNGS) untuk mengendalikan fraksi mol metanol dan air pada kolom distilasi tunggal
sistem biner metanol-air dengan struktur L-V. Pada struktur L-V Fraksi distilat (Xd) dipasangkan dengan laju aliran refluk
(L) sedangkan fraksi bawah dipasangkan dengan laju panas pada reboiler (Qr). Karakteristik pengendali IMC hanya
tergantung pada harga tuning λ atau time konstan filter yang diberikan kepadanya. Dengan memanipulasi harga tuning λ
maka pengendali IMC akan menjadi pengendali nonlinier, dimana pada IMC-NNGS harga λ yang di-update dari output
NN yang telah dilatih dengan input berupa error, proses variabel (PV), manipulated variabel (MV) dan setpoint dari plant.
Kinerja NN dalam melakukan gain scheduling terhadap IMC dapat meningkatkan kualitas sistem pengendalian dan
kualitas produk yang ditunjukkan secara kuantitatif dengan Integral Absolute Error (IAE). Perubahan IAE terbaik antara
IMC dan IMC-NNGS tercapai pada pengujian penambahan fraksi input (Xf), diperoleh IAE sebesar 0,234799 untuk IMC
dan IAE sebesar 0,00042 untuk IMC-NNGS atau 559 kali lebih baik. Selain itu IMC-NNGS memiliki respons sistem lebih
cepat, tidak memiliki offset, serta bersifat kokoh terhadap perubahan setpoint dan kehadiran gangguan yang mempengaruhi
proses.
Pendahuluan
IMC telah banyak diulas pada beberapa buku ajar
, dan beberapa peneliti telah mengaplikasikan
metode pengendalian IMC menggunakan pemodelan
matematis. Dalam penelitian tersebut membandingkan
respon pengendalian antara PID dengan IMC,
dan didapatkan bahwa untuk proses yang komplek,
IMC menampilkan respon yang lebih baik dan
robust dibandingkan dengan PID (konvensional
kontrol). Namun karakteristik IMC pada penelitian
diatas tidak berbeda dengan PID yaitu pengendali
yang linier. Sementara karakteristik umum dari
proses di industri merupakan proses yang nonlinier,
kompleks, multivariabel serta dipengaruhi oleh
gangguan-gangguan yang merugikan proses tersebut.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas dan unjuk kerja sistem
pengendalian di industri adalah mengembangkan
strategi sistem pengendalian nonlinier.
IMC sebagai pengendali berbasis model, maka usaha
membuat pengendali IMC nonlinier dapat dilakukan
dengan membuat model yang nonlinier seperti yang
telah dilakukan oleh [2] menggunakan model dan
pengendali NN dan [3] model dan pengendali
dengan Neurofuzzy. Namun cara ini mempunyai
kendala untuk mendapatkan data openloop plant
yang bervariasi pada seluruh range pengendalian ,
sehingga perlu dipikirkan metode lain untuk mendapatkan
pengendali yang nonlinier.
Alternatif lain adalah dengan memanfaatkan NN
sebagai Gain Scheduling tuning IMC, dengan
mengatur harga λ sesuai kebutuhan plant.
NN mempunyai kemampuan dalam memodelkan
sistem yang kompleks dan bekerja pada daerah yang
non linier, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
mengoptimasi kontroler IMC dengan mengkombinasikan
keduanya [3]. Fungsi NN disini adalah
sebagai Gain Scheduling IMC yang merubah – ubah
parameter λ sesuai kebutuhan plant.
Dalam penelitian ini IMC-NN Gain Schedulling
akan diterapkan secara simulasi menggunakan
Matlab untuk mengendalikan fraksi mol distilat dan
faksi mol produk bawah pada kolom distilasi
metanol air. Proses didalam kolom distilasi metanolair.
melibatkan beberapa variabel yaitu tekanan top
tray, temperatur di tiap tray, flow feed, konsentrasi
produk Xd dan Xb serta level kondensor dan bottom
yang saling berinteraksi satu sama lain, sehingga
proses yang berjalan didalamnya menjadi kompleks
dan non liner. Produk distilat (Xd) dan produk bawah (Xb) dipengaruhi juga oleh laju umpan/feed dan
fraksi mol feed (Xf).
Permasalahannya adalah bagaimana performansi
pengendali IMC yang dituning dengan NN untuk
mengendalikan komposisi fraksi distilat (Xd) dan
fraksi bawah (Xb) pada kolom distilasi metanol –
air?
Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan dan
menganalisa kinerja performansi pengendali IMC
Gain Scheduling NN pada kolom distilasi metanol
air dan dibandingkan dengan kontroler IMC konvensional
Kesimpulan
Telah dirancang IMC-NNGS untuk mengendalikan
kualitas produk kolom distilasi methanol-air dan
menunjukkan bahwa efektifitas NN dalam menupdate
harga tuning λ pada kontroler IMC membuat
performansi sistem pengendalian IMC-NNGS lebih
baik jika dibandingkan dengan IMC konvensional,
ditinjau dari nilai IAE yang kecil, IAE yang kecil
pada pengendalian kualitas kolom distilasi menunjukkan
bahwa produk distilat (methanol) yang tidak
sesuai spesifikasi dari kualitas yang ditentukan
semakin sedikit dan produk bawah (air) semakin
ramah lingkungan, penghematan energi pada reboiler
dan kondenser dan secara keseluruhan performansi sistim menjadi lebih baik.

Totok R. Biyanto
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri – ITS SurabayaKampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Email : totokrb@ep.its.ac.id

tugas ringkasan 7 ( Reyhan Aulia Ega Tama / 41407010013 )

PEMODELAN MANAJEMEN ANTRIAN MEMANFAATKAN
KOMUNIKASI SELULER TERINTEGRASI LAN (LOCAL AREA NETWORK)

Infrastruktur teknologi komunikasi seluler sudah semakin baik. Banyak provider yang berinvestasi dan
memberikan layanan komunikasi seluler sehingga harga layanan ini menjadi semakin murah. Selain itu, di bidang
perangkat lunak, OSS (Open Source Software) tumbuh pesat dengan berbagai sistem dan aplikasinya. Penelitian ini
bertujuan menghasilkan sebuah model manajemen sistem antrian untuk memberikan nomer antrian dan waktu
menunggu pelayanan kepada customer. Di sini, Web Service dirancang untuk menerima permintaan sebuah nomer
antrian dari Customer dan selanjutnya menginformasikan nomer antrian beserta keterangan waktu menunggu ke
ponsel Customer berupa pesan sms. Customer dapat meminta nomor antrian melalui tiga cara, yaitu pesan sms,
mendial nomer yang ditentukan atau melalui web browser. Dengan demikian, efektifitas waktu tunggu dan
kenyamanan Customer dalam menunggu giliran untuk mendapat pelayanan yang dibutuhkan dapat ditingkatkan.
Customer datang ke pusat pelayanan apabila giliran nomer antriannya sudah mendekati waktu untuk mendapatkan
pelayanan. Disain sistem ini dapat digunakan pada antrian layanan bank, pembayaran iuran PLN, Telkom, ataupun jasa
layanan umum lainnya
1. PENDAHULUAN
Kegiatan mengantri banyak kita temui
dikehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, antrian pada
kegiatan transaksi di suatu Bank, pembayaran
rekening telpon dan listrik, pembayaran pajak dan
jasa layanan umum lainnya. Kegiatan mengantri ini
seringkali mengambil waktu yang cukup lama, dan
terkadang waktu tunggu antri lebih dari 1 jam. Tentu
hal ini kurang menyenangkan dan cenderung
memboroskan waktu.
Manajemen sistem antrian sangat diperlukan
dalam mengatasi masalah tersebut. Selama ini, jasa
layanan umum melakukan manajemen sistem antrian
secara manual. Saat Customer datang ke tempat
layanan, petugas memberikan nomor antrian,
kemudian customer harus menunggu ditempat
pelayanan hingga waktu perolehan layanan tiba.
Manajemen sistem antrian ini bisa
memanfaatkan teknologi informasi dengan cara,
pertama, customer meminta nomor antrian
menggunakan fasilitas sms atau mendial suatu nomor
yang disediakan oleh jasa layanan umum
menggunakan telepon seluler. Selanjutnya, customer
memperoleh pesan sms yang menginformasikan
nomor antrian dan lama menunggu untuk dilayani.
Cara kedua, jika customer memiliki akses ke internet,
ia dapat meminta nomor antrian melalui website jasa
layanan umum. Dengan demikian, manajemen sistem
antrian ini dapat dilakukan secara otomatis. Customer
dapat datang ke jasa pelayanan umum sesuai
informasi waktu yang diterimanya. Pemanfaatan
teknologi informasi pada manajemen sistem antrian
dapat meningkatkan kenyamanan customer untuk memperoleh layanan.
2. STUDI PUSTAKA
2.1. Web Service
Web service dapat didefinisikan dalam berbagai cara:
�� Sebuah sistem software yang dirancang untuk
mendukung interoporabilitas interaksi antar
mesin dalam sebuah jaringan.
�� Kumpulan dari open protocols dan standarstandar
yang digunakan untuk pertukaran data
antara aplikasi-aplikasi atau sistem-sistem.
Aplikasi-aplikasi software yang dibuat dari
berbagai macam bahasa pemrograman dan
dengan berbagai macam platform dapat
menggunakan web service untuk pertukaran data
pada jaringan komputer seperti internet.
Voice over IP
Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP,
IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone)
adalah teknologi yang memungkinkan percakapan
suara jarak jauh melalui media internet atau yang
dikirim melalui protokol internet (IP). Data suara
diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui
jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan
bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Keuntungan
VoIP adalah :
�� Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung
jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah
biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan
internet maka biaya percakapan menjadi sangat
rendah.
�� Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang
sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan
sudah mempunyai jaringan komunikasi data. Jikamemungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun
jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan
tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
KESIMPULAN
Customer memperoleh nomor antrian dan waktu
tunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan melalui
dua metode, yaitu menggunakan teknologi
komunikasi seluler atau melalui layanan internet.

Gusti Agung Ayu Putri, Putu Ayu Rhamani Suryadhi
Staff Pengajar Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361

Selasa, 24 November 2009

JAM DIGITAL TUNANETRA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51 (tugas I)

JAM DIGITAL TUNANETRA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

Informasi waktu yang terdapat pada jam digital konvensional dapat dikembangkan dengan menambahkan informasi waktu audible yang bermanfaat bagi para penyandang cacat tunanetra. Hal ini diwujudkan dengan mengintegrasikan unit penyimpan suara dan unit real time clock (RTC) pada jam digital tunanetra berbasis mikrokontroler MCS-51. Kompatibilitas 1SD25120 dengan mikrokontroler memberikan kemudahan dalam pemutaran ulang data suara yang tersimpan pada unit penyimpan suara dengan kendali mikrokontroler. Demikian pula dengan unit RTC yang dapat menjaga ketepatan data jam secara real time, sangat kompatibel dengan unit mikrokontroler. Unit mikrokontroler mendeteksi interupsi permintaan informasi waktu setiap kali tombol INT1 ditekan. Setiap kata yang akan diucapkan sebagai informasi waktu disusun terlebih dahulu dengan mengambil data jam pada unit RTC. Pada unit penyimpan suara, setiap angka, nama hari, bulan, dering dan frase kata disimpan pada alamat tersendiri. Unit mikrokontroler kemudian berperan mencocokkan data jam pada RTC dengan data suara pada unit penyimpan suara yang sesuai. Dengan demikian, dapat tercipta vokalisasi data jam dan kalender sebagai informasi waktu.

(Yoyo Somantri, Dadan Muliawandana)


Eki Hardi Saputro (41407010004)

MASALAH RADIASI TEGANGAN TINGGI

Masalah radiasi tegangan tinggi sebenamya sudah sejak lama dipikirkan oleh para ahli, paling tidak semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang :A dynamic theory of the electromagnetic field, suatu teori revolusioner tentang pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet yang merambat dengan kecepatan cahaya. Pada waktu teori tersebut diumumkan (tahun 1865) Maxwell belum menyebutnya sebagai suatu radiasi seperti yang kita kenal saat ini.

. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche
Berbahayakah Radiasi Tegangan Tinggi itu?

Secara umum setiap bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Sel-sel tubuh yang mudah membelah adalah bagian yang paling mudah dipengaruhi oleh radiasi. Tubuh yang sebagian besar berupa molekul air, juga mudah mengalami ionisasi oleh radiasi. Seberapa jauh pengaruhnya terhadap tubuh manusia, tergantung pada batas-batas aman yang diizinkan. Sebagai contoh untuk radiasi nuklir yang aman bagi manusia (untuk pekerja radiasi) adalah dosis di bawah 5000 mili Rem per tahun, sedangkan untuk masyarakat umum adalah 10 % dari harga tersebut.
Apakah radiasi tegangan tinggi juga bersifat cocarcinogenik (merangsang timbulnya kanker), ternyata masih dalam taraf dugaan saja, karena tikus-tikus percobaan yang dikenai radiasi tegangan tinggi tidak ada yang menjadi terserang kanker, walaupun diramalkan kemungkinan terkena kanker dapat meningkat karenanya.
Walaupun belum ada kata sepakat untuk menentukan batas aman bagi radiasi tegangan tinggi, namun Amerika Serikat sebagai negara industri yang banyak menggunakan jaringan tegangan tinggi, telah menetapkan batas aman sebesar 0,2 mikro Weber/m2. Sedangkan Rusia (bekas Uni Sovyet) menetapkan batas aman radiasi tegangan tinggi dengan faktor 1000 lebih rendah dari yang telah ditetapkan Amerika Serikat. Adanya perbedaan penetapan batas aman ini disebabkan karena penelitian mengenai dampak radiasi tegangan tinggi terhadap manusia masih belum selesai dan masih terus dilakukan. Hal menarik dari penentuan harga batas aman tersebut adalah bahwa Amerika Serikat yang menetapkan harga batas aman tersebut adalah Radiation Protection Board, sedangkan di Rusia oleh Ministry Of Health (Departemen Kesehatan), sedangkan di Australia oleh Australian Radiation Protection Society (ARPS), suatu lembaga non pemerintah.


penulis:
Ir. Wisnu Arya Wardhana, adalah Widyaiswara BATAN, pengamat dan penulis masalah lingkungan, tinggal di Yogyakarta.
Drs. Supriyono MSc., adalah peneliti BATAN, dosen PATN, tinggal di Yogyakarta.
Ir. Djiwo Harsono MEng., dosen PATN, tinggal di Yogyakarta

Rabu, 18 November 2009

ALAT PENGUJI KABEL TELEKOMUNIKASI DENGAN SYSTEM DIGITAL (Tugas 9)

Penyimpanan informasi pada system digital dapat dilaksanakan oleh rangkaian pengalih khusus yang dapat menyesuikan informasi tersebut dan menahannya selama diperlukan. Ketepatan dan ketelitian lebih tinggi. System digital dapat menangani ketelitian sebanyak angka yang diperlukan hanya dengan menambah rangkaian pengalih saja. Operasinya dapat dengan mudah diprogramkan. Sangat mudah untuk merancang suatu system digital yang kerjanya dikendalikan oleh program. System digital lebih kebal terhadap derau (noises). Dalam system digital nilai pasti untuk tegangan tak penting, sepanjang derau itu tidak sebesar sinyal tinggi atau sinyal rendah yang telah ditetapkan. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip rangkaian terpadu (IC).

System pada digital adalah susunan peralatan yang dirancang mengolah besaran fisik yang diawali oleh besaran digital, yaitu nilai diskret (0 dan 1). Sedangkan cirri utama suatu system digital adalah kemampuannya untuk mengolah informasi diskret. Unsure informasi diskret dalam system digital diwakili oleh besaran fisik yang
disebut sinyal.

Sinyal listrik seperti tegangan dan arus adalah yang paling penting dipergunakan. Sinyal dipergunakan dalam system digital saat ini hanya mempunyai dua nilai diskret yang dikatakan sebagai sinyal yang paling dapat diandalkan. Kehadiran teknologi digital semakin mempermudah segala macam pekerjaan manusia terutama dalam bidang industri.

Dalam bidang industri, teknologi digital digunakan pada peralatan pengendali dan instrumentasi. Peralalatan instrumentasi digunakan untuk pengukuran bahan misalnya untuk menguji kualitas kabel. Dengan adanya alat instrument tersebut sebuah kabel dapat diketahui apabila terjadi putus pada suatu hantaran dan sebagainya.
Kabel merupakan komponen penting dalam teknik listrik maupun elektronika. Kabel berfungsi untuk menghantarkan arus listrik. Kabel yang baik harus memenuhi kekuatan mekanis, elektris, termis dan kimia. Jadi kabel listrik harus mempunyai kekuatan mekanis yaitu mampu menhantarkan arus listrik yang besar dengan kerugian yang kecil, tidak pengaruh adanya panas, korosi dan pengaruh lainnya. Jenis kabel telekomunikasi untuk kebutuhan informasi komunikasi. Hantaran udara untuk pengantar tegangan tinggi dan menengah serta kabel tenaga lisrik biasanya digunakan untuk kebutuhan industri, perumahan (alat-alat rumah tangga) dan perkantoran.

Pada jaringan kabel hantaran udara dan kabel tenaga listrik, biasanya inti kawatnya terdiri dari 2 sampai 6 inti kawat. Sedangkan pada kabel telekomunikasi terdapat banyak inti kawat dari 2 sampai ribuan inti kawat pada selongsongnya. Untuk menentukan urutan kabel yang benar pada suatu selongsong sangat sulit, jika tidak dapat membedakan antara kabel yang satu dengan kabel yang lainnya. Kesulitannya bertambah jika jarak pemasangan yng cukup jauh, sehingga memerlukan penarikan kabel untuk membuktikan urutan kabel yang benar, misalnya jika terjadi gangguan komunikasi pada kabel telepon Jakarta ke Bogor, prosedur kebaikannya tidak mungkin dengan menarik kabel tesebut, untuk mencari hantaranya yang putus atau membuktikan urutan kabel yang benar. Contoh lain, pada instalasi gedung bertingkat, jika terjadi pemadaman listrik disalah satu gedung akan sangat sulit dan butuh waktun yang lama untuk memperbaikinya, jika kerusakannya terjadi pada kabel maka untuk menentukan kabel yang mana yang putus sangat sulit.

Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat menguji kabel, apabila terjadi putus [ada hamaparan dan dapat menentukan urutan kabel dengan benar. Alat penguji kabel ini terdiri dari pemancar dan penerima yang bekerja secara digital dan pembacaan kesalahan kabel deapat ditampilkan dengan mudah oleh adanya seven segmen. Kabel yang digunakan adalah kabel telekomunikasi karena kabel telekomunikasi memiliki banyak inti kawat dalam selongsongannya.
Pengujian dengan menggunakan AVO meter analog, peraga LED 6 bit dan Stopwacth hasil analisa kerja rangkaian pemancar dan rangkaian penerima. Pengujian ini dilakukan pada rangkaian pemancar dan rangkaian penerima.

DAFTAR PUSTAKA:

Braitwaite, Clive. 1985. Pengantar Ilmu Teknik Elektronika. Jakarta: Gramedia.
Coughlin, Robert F, Driscool, Frederick F. 1994. Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear. Jakarta : Erlangga.
Djumadi dkk. 1999. Installasi Listrik Bangunan SMK. Bandung : Angkasa.
Fitzgrald, A.E. 1981. Dasar-dasar Elektronik. Jakarta : Erlangga.
Harten P.Van dan E.Setiawan. 1999. Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Bandung : Angkasa.
Kabelindo. Katalog Kabel Tenaga Listrik dan Kabel Telekomunikasi. Jakarta : PT Kabelindo Murni.
Malvino, Albert Paul. 1988. Elektronika Komputer Digital. Jakarta : Erlangga.
Malvino, Albert Paul. 1994. Prinsip-prinsip Elektronika edisi ke tiga. Jakarta : Erlangga.
Mismail, Budiono. 1998. Dasar-dasar Rangkaian Logika. Bandung : ITB.
Plant Malcon, dan Jan Stuart. 1998. Pengantar Ilmu Teknik Instrumentasi. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Sinclair, Ian Robertson. 1995. Panduan Praktis Elektronika Digital. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Sutrisno. 1986. Buku Materi Pokok 9 Elektronika IIC. Jakarta : Karunia Jakarta dan Universitas Terbuka.
Tokhem, Roger L. 1995. Elektronika Digital. Jakarta : Erlangga.
Woolard, Barry. 2002. Elektronika Praktis. Jakarta : Pradnya Paramitha.

PENGATURAN LAMPU LALULINTAS BERBASIS FUZZY LOGIC (Tugas 8)

Logika Fuzzy untuk Sistem Pengaturan Lalulintas

Beberapa istilah yang digunakan dalam pengendalian lampu Lalulintas (LL), antara lain, untuk sebaran kendaraan adalah : Tidak Padat (TP), Kurang Padat (KP), Cukup Padat (CP), Padat (P) dan Sangat Padat (SP). Sedangkan untuk lama nyala lampu LL Beberapa istilah yang digunakan dalam pengendalian lampu Lalulintas (LL), antara lain, untuk sebaran kendaraan adalah : Tidak Padat (TP), Kurang Padat (KP), Cukup Padat (CP), Padat (P) dan Sangat Padat (SP). Sedangkan untuk lama nyala lampu LL adalah : Cepat (C), Agak Cepat (AC), Sedang (S), Agak Lama (AL) dan Lama (L). Jelas istilah-istilah tersebut dapt menimbulakan kemenduaan (ambiguity) dalam pengertiannya. Logika Fuzzy dapat mengubah kemenduaan tersebut ke dalam model matematis sehingga dapat diproses lebih lanjut untuk dapat diterapkan dalam sistem kendali. Menggunakan teori himpunan Fuzzy, logika bahasa dapat diwakili oleh sebuah daerah yang mempunyai jangkauan tertentu yang menunjukkan derjat keanggotaannya. Untuk kasus disini, sebut saja derajat keanggotaan itu adalah u(x) untuk x adalah jumlah kendaraan. Derajad keanggotaan tersebut mempunyai nilai yang bergradasi sehingga mengurangi lonjakan pada sistem.

Sistem pengendalian fuzzy yang dirancang mempunyai dua masukan dan stu keluaran. Masukan adalah jumlah kendaraan pada suatu jalur yang sedang diatur dan jumlah kendaraan pada jalur lain, dan keluaran berupa lama nyala lampu hijau pada jalur yang diatur. Penggunaan dua masukan dimaksudkan supaya sistem tidak hanya memperhatikan sebaran kendaraan pada jalur yang sedang diatur saja, tetapi juga memperhitungkan kondisi jalur yang sedang menunggu. Pencuplikan dilakukan pada setiap putaran (lewat 8 sensor yang dipasang pada semua jalur). Satu putaran dianggap selesai apabila semua jalur telah mendapat pelayanan lampu.

Masukan berupa himpunan kepadatan kendaraan oleh logika fuzzy diubah menjadi fungsi keanggotaan masukan dan fungsi keanggotaan keluaran (lama lampu hijau). Bentuk fungsi keanggotaan dapat diatur sesuai dengan distribusi data kendaraan. Menerapkan logika fuzzy dalam sistem pengendalian, membutuhkan tiga langkah, yaitu :

1.Fusifikasi (Fuzzyfication)
2.Evaluasi kaidah
3.Defusifikasi (Defuzzyfication)

Perancangan dan Pembuatan Sistem Peralatan

• Desain Software

Perangkat lunak (software) yang dibuat dibagi menjadi beberapa bagian besar antara lain meliputi algoritma pengambilan dan masukan, pengiriman data keluaran, pengolahan data secara fuzzy, dan proses kendalinya. Perangkat lunak ini direalisasikan menggunakan Turbo Pascal.

Algoritma program utama mengikuti proses sebagai berikut : mula-mula PPI diinialisasi dengan mengirimkan control word ke register kendali PPI. Dengan mengirimkan nilai 90h ke register kendali PPI, maka port A akan berfungsi sebagai masukan dan port B serta port C akan berfungsi sebagai keluaran.

Selanjutnya akan dikirimkan pulsa reset ke semua input ADC, pada saat awal seluruh jalur akan diberi lampu merah. Setelah proses ini, program melakukan proses yang berulang-ulang, yaitu proses pengambilan data pada tiap sensor, pengolahan data dan proses pengaturan fuzzy menggunakan prinsip-prinsip yang telah dibahas di atas dan menjalankan pengaturan sesuai dengan tabel kendali yang telah dibuat.

Daftar Pustaka
1. B. Kosko, Neural Network and Fuzzy System, chapter 8, Prentice Hall, 1992
2. E. Cox, Fuzzy Fundamentals, spectrum IEEE, October 1992
3. S. Marsh et al., Fuzzy Logic Education Program, Center of Emerging Computer Technologies, Motorola Inc., 1992
4. J. W. Lea, Sistem Pengaturan Lampu Lalulintas dengan Menggunakan Teori Himpunan Fuzzy, September 1994